Kamis, 25 Oktober 2012

Negara Komuisme


Pengertian Negara komunisme
Komunisme adalah ideologi politik dan struktur sosial ekonomi yang mendorong pembentukan masyarakat yang egalitarian, tanpa kelas, dan tanpa negara berdasarkan kepemilikan dan kontrol yang sama atas faktor produksi dan harta secara umumnya. Karl Marx menganjurkan komunisme sebagai tingkat akhir dalam masyarakat manusia, yang bisa dicapai melalui revolusi golongan proletar. "Komunisme murni" menurut Marx merujuk kepada masyarakat tanpa kelas, tanpa negara dan bebas penindasan di mana keputusan tentang produksi dan kebijakan yang dibuat secara demokratis berarti memungkinkan setiap anggota masyarakat berpartisipasi dalam proses membuat keputusan dari segi ekonomi, politik dan sosial.

  Karl Marx, Pendiri Komunisme.Sebagai ideologi politik, komunisme dianggap sebagai satu cabang sosialisme; satu filsafat luas tentang ekonomi dan politik yang dipengaruhi oleh berbagai gerakan politik dan intelektual dengan aslinya dari hasil kerja mereka pada Revolusi Industri dan RevolusiPerancis.

Komunisme mencoba untuk memberi satu alternatif kepada masalah dalam ekonomi pasar kapitalisme dan warisan penjajahan dan nasionalisme. Marx menyatakan hanya satu jalan untuk menyelesaikan masalah-masalah ini adalah untuk golongan pekerja (proletar), yang menurut Marx adalah produsen utama kekayaan dalam masyarakat yang dieksploitasi oleh kelas kapitalis (borjuis), menolak golongan borjuis ini daripada kelas pemerintah untuk mendirikan masyarakat bebas tanpa pembagian kelas dan kaum.Selain Karl Marx, tokoh penting lain adalah Friedrich Engels. Paham dominan komunisme seperti Leninisme, Stalinisme, maoisme dan Trotskyisme adalah berakar dari Marxisme. 


Akan tetapi ada juga paham bukan Marxis dalam komunisme seperti komunisme Kristen. Dalam penggunaan zaman modern, komunisme selalu mengacu kepada Bolshevisme atau Marxisme-Leninisme.Era kegemilangan komunisme adalah antara akhir Perang Dunia II dan tahun 90-an ketika komunis berkuasa di Uni Soviet. Komunisme juga memiliki pandangan bahwa "agama adalah racun yang bisa mengekang pemikiran rakyat". 



Menurut Manifesto Komunis, Komunisme terdiri dari sepuluh tiang utama :


  • Penghapusan Hakmilik Swasta.
  • Pajak Penghasilan Progresif yang Berat.
  • Penghapusan Hak Harta Pusaka.
  • Perampasan Hak Kepemilikan Harta.
  • Keberadaan Bank Pusat.
  • Sistem Komunikasi dan Transportasi Milik Pemerintah.
  • Pabrik dan Kawasan Pertanian dimiliki Pemerintah.
  • Golongan Pekerja Diatur Pemerintah.
  • Perencanaan Regional dan Perladangan yang Dikorporatkan.
  • Pendidikan di bawah Kontrol Pemerintah.


Negara-negara komunis

Ideologi komunisme mulai diterapkan saat meletusnya Revolusi Bolshevik di Rusia tanggal 7 November 1917. Sejak itu komunisme disebarkan sebagai sebuah ideologi ke negara lain. Komunisme ini merupakan paham yang tidak percaya akan keberadaan Tuhan. 

Komunisme Ini menyebabkan banyak penduduk beragama tidak mendukung komunis. Pemerintah komunis juga sering menindas mereka yang berpegang pada agama.

Secara resmi ada 9 negara yang pernah didirikan berpegang dengan ideologi komunisme yaitu :

  1. Uni Soviet (Uni Republik Sosialis Soviet)
  2. Cina (Republik Rakyat Cina)
  3. Cuba (Republik Cuba)
  4. Laos (Republik Demokratik Rakyat Lao)
  5. Vietnam (Republik Sosialis Vietnam)
  6. Korea Utara (Republik Rakyat Demokratik Korea)
  7. Yaman Selatan (Republik Demokratik Rakyat Yaman)
  8. Myanmar / Burma (Republik Sosialis Uni Burma)
  9. Kamboja / Kampuchea (Demokratik Kampuchea)


Namun hanya 5 negara yang tetap memerintah di bawah komunis yaitu:

  1. Cina
  2. Laos
  3. Vietnam
  4. Cuba
  5. Korea Utara

Ideologi komunisme diperjuangkan dahulu sudah mulai luntur termakan usia setelah pencetusannya. Hal ini dapat dilihat di Negara Cina sendiri, kebijakan pemerintah Cina terhadap investor (kapitalis) yang dianggap musuh rakyat telah berubah sejak 90-an. Hal ini dapat dilihat dengan kebanjiran pabrik-pabrik di dalam negeri Cina sendiri.

Meskipun banyak yang menganggap ideologi komunisme sudah lemah menyusul jatuhnya Uni Republik Soviet pada tahun 1991, namun ideologi itu tetap ada dalam bentuk sosialisme. Masih ada Partai Komunis di negara-negara lain seperti di barat yang memperjuangkan hak pekerja, pelajar dan bersikap anti-kolonial.


Paham komunisme atau idealisme komunisme adalah paham yang merupakan sebagai bentuk reaksi atas perkembangan masyarakat kapitalis yang merupakan cara berpikir masyarakat liberal.Berkembangnya paham individualisme liberalisme di barat berakibat munculnya masyarakat kapitalis menurut paham komunisme, mengakibatkan penderitaan rakyat.
Komunsime muncul sebenarnya sebagai reaksi penindasan rakyat kecil oleh kalangan kapitalis yang didukung oleh pemerintah. Bertolak belakang dengan individualisme kapitalisme, paham komunisme yang dicetuskan melalui pemikiran Karl Marx memandang bahwa hakikat kebabasan dan hak individu itu tidak ada. Paham komunisme dalam memandang hakikat hubungan Negara dengan agama meletakkan pada pandangan filosofisnya yaitu materialisme diakletis dan materialisme historis. Hakikat kenyataan tertinggi menurut komunsime adalah materi.

·                  Lambang partai Komunisme :


communism.jpg



Lambang "sakral" ini membuat sebagian orang yang melihat merinding melihatnya maupun mendengarnya, teringat "sejarah" masa lalu yang kelam PKI dipelajaran sekolah waktu duduk di bangku SD. Puncak-puncaknya pada masa pemerintahan Soeharto.




Lambang Komunis lainnya:




RED STAR
http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/3/34/Red_star.svg/120px-Red_star.svg.png


Bintang merah yang berujung lima adalah lambang komunisme serta sosialisme yang lebih umum. Yang melambangkan kelima jari tangan pekerja, serta kelima benua. Bintang berujung lima dimaksudkan untuk mewakili kelima kelompok sosial yang akan membawa Rusia ke komunisme: kaum muda, militer, industri , buruh petani, dan cendekiawan.

Bintang merah adalah salah satu lambang, simbol, dan tanda yang mewakili Uni Soviet di bawah kekuasaan dan bimbingan Partai Komunis, serta palu dan arit. Juga dipakai sebagai lencana di kamp tawanan Jerman pada saat itu di bawah Hitler dan WWII (perang dunia 2) untuk menandakan komunis.






RED FLAG
http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/5/52/Red_flag_II.svg/100px-Red_flag_II.svg.png


Bendera merah sering dikombinasi dengan lambang komunis dan nama partai lain. Bendera dipakai di berbagai komunis dan sosialis seperti May Day. Bendera juga biasanya dihubungkan dengan sosialisme.

Bendera merah mempunyai banyak arti di sejarah tetapi terlebih dulu dipakai sebagai sehelai bendera pembangkangan. Bendera merah mendapat arti politik modernnya di Revolusi Perancis 1871. Sesudah Revolusi Oktober, pemerintah Uni Soviet mengambil bendera merah dengan palu dan arit yang dilapiskan keatas sebagai bendera nasionalnya. Karena Revolusi Oktober, berbagai negara bagian sosialis dan pergerakannya sudah memakai bendera merah.






·                  Sejarah Komunisme di Indonesia
Komunisme di Indonesia memiliki sejarah yang kelam, kelahirannya di Indonesia tak jauh dengan hadirnya para orang-orang buangan dari Belanda ke Indonesia dan mahasiswa-mahasiswa jebolannya yang beraliran kiri. Mereka di antaranya Sneevliet, Bregsma, dan Tan Malaka (yang terahir masuk setelah SI Semarang sudah terbentuk). Alasan kaum pribumi yang mengikuti aliran tersebut dikarenakan tindakan-tindakannya yang melawan kaum kapitalis dan pemerintahan, selain itu iming-iming propaganda PKI juga menarik perhatian mereka. Gerakan Komunis di Indonesia diawali di Surabaya, yakni di dalam diskusi intern para pekerja buruh kereta api Surabaya yang dikenal dengan nama VSTP. Awalnya VSTP hanya berisikan anggota orang Eropa dan Indo Eropa. saja, namun setelah berkembangnya waktu, kaum pribumi pun ikut di dalamnya. Salah satu anggota yang menjadi besar adalah Semaoen kemudian menjadi ketua SI Semarang. Komunisme Indonesia mulai aktif di Semarang, atau sering disebut dengan Kota Merah setelah menjadi basis PKI di era tersebut. Hadirnya ISDV dan masuknya para pribumi berhaluan kiri ke dalam SI (Sarekat Islam) menjadikan komunis sebagian cabangnya karena hak otonomi yang diciptakan Pemerintah Hindia Belanda atas organisasi lepas menjadi salah satu ancaman bagi pemerintah. ISDV menjadi salah satu organisasi yang bertanggung jawab atas banyaknya pemogokan buruh di Jawa. Konflik dengan SI pusat di Yogyakarta membuat personel organisasi ini keluar dari keanggotaan SI, setelah disiplin partai atas usulan Haji Agus Salim disahkan oleh pusat SI. Namun ISDV yang berganti nama menjadi PKI semakin kuat saja dan di antara pemimpin mereka dibuang keluar Hindia Belanda. Kehancuran PKI fase awal ini bermula dengan adanya Persetujuan Prambanan yang memutuskan akan ada pemberontakan besar-besaran di seluruh Hindia Belanda. Tan Malaka yang tidak setuju karena komunisme di Indonesia kurang kuat mencoba menghentikannya. Namun para tokoh PKI tidak mau menggubris usulan itu kecuali mereka yang ada di pihak Tan Malaka. Pemberontakan itu terjadi pada tahun 1926-1927 yang berakhir dengan kehancuran PKI dengan mudah oleh pemerintah Hindia Belanda. Para tokoh PKI menganggap kegagalan itu karena Tan Malaka mencoba menghentikan pemberontakan dan memengaruhi cabang PKI untuk melakukannya.
Gerakan PKI lahir pula pada masa Perang Kemerdekaan Indonesia yang diawali oleh kedatangan Muso secara misterius dari Uni Sovyet ke Negara Republik (Saat itu masih beribu kota di Yogyakarta). Sama seperti Soekarno dan tokoh pergerakan lain, Muso berpidato dengan lantang di Yogyakarta dengan kepercayaannya yang murni komunisme. Disana ia juga mendidik calon-calon pemimpin PKI seperti D.N. Aidit. Musso dan pendukungnya kemudian menuju ke Madiun. Disana ia dikabarkan mendirikan Negara Indonesia sendiri yang berhalauan komunis. Gerakan ini didukung oleh salah satu menteri Soekarno, Amir Syarifuddin yang tidak jelas ideologinya. Divisi Siliwangi akhirnya maju dan mengakhiri pemberontakan Muso ini. Beberapa ilmuwan percaya bahwa ini adalah konflik intern antarmiliter Indonesia pada waktu itu.
Pasca Perang Kemerdekaan Indonesia tersebut PKI menyusun kekuatannya kembali. Didukung oleh Soekarno yang ingin menyatukan semua aspek masyarakat Indonesia saat itu, dimana antar ideologi menjadi musuh masing-masing, PKI menjadi salah satu kekuatan baru dalam politik Indonesia. Permusuhan itu tidak hanya terjadi di tingkat atas saja, melainkan juga di tingkat bawah dimana tingkat anarkisme banyak terjadi antara tuan tanah dan para kaum rendahan. Namun Soekarno menjurus ke kiri dan menganak-emaskan PKI. Akhirnya konflik dimana-mana terjadi. Ada suatu teori bahwa PKI dan militer yang bermusuhan akan melakukan kudeta. Yakni PKI yang mengusulkan Angkatan Perang Ke 5 (setelah AURI, ALRI, ADRI dan Kepolisian) dan isu penyergapan TNI atas Presiden Soekarno saat ulang tahun TNI. Munculah kecurigaan antara satu dengan yang lain. Akhirnya dipercaya menjadi sebuah insiden yang sering dinamakan Gerakan 30 September.
Ada kemungkinan Indonesia menjadi negara komunis andai saja PKI berhasil berkuasa di Indonesia. Namun hal tersebut tidak menjadi kenyataan setelah terjadinya kudeta dan peng-kambing hitaman komunisme sebagai dalang terjadinya insiden yang dianggap pemberontakan pada tahun 1965 yang lebih dikenal dengan Gerakan 30 September. Hal ini juga membawa kesengsaraan luar biasa bagi para warga Indonesia dan anggota keluarga yang dituduh komunis meskipun belum tentu kebenarannya. Diperkirakan antara 500.000 sampai 2 juta jiwa manusia dibunuh di Jawadan Bali setelah peristiwa Gerakan 30 September. Hal ini merupakan halaman terhitam sejarah negara Indonesia. Para tertuduh yang tertangkap kebanyakan tidak diadili dan langsung dihukum. Setelah mereka keluar dari ruang hukuman mereka, baik di Pulau Buru atau di penjara, mereka tetap diawasi dan dibatasi ruang geraknya dengan penamaan Eks Tapol.
Semenjak jatuhnya Presiden Soeharto, aktivitas kelompok-kelompok komunis, marxis, dan haluan kiri lainnya mulai kembali aktif di lapangan politik Indonesia, walaupun belum boleh mendirikan partai karena masih dilarang oleh pemerintah.









·                PARTAI KOMUNIS INDONESIA (PKI) MASA PERGERAKAN NASIONAL

Terbentuknya PKI tidak terlepas dari seorang berkebangsaan Belanda yang bernama Hendricus Josephus Franciscus Marie Sneevliet. Sneevliet datang ke Indonesia pada tahun 1913 hanya sekedar ingin mencari pekerjaan, akan tetapi panggilan revolusioner membuatnya tidak terhindarkan dalam memberikan khotbah akan keyakinan politiknya. Sneevliet merupakan anggota aktif Sociaal Democratische Arbeiders Partij(SDAP) di negeri Belanda.
            Di Indonesia, Sneevliet bekerja sebagai anggota Staf Redaksi Warta Perdagangan Soerabajasche Handesblad, sebuah surat kabar milik sindikat perusahaan-perusahaan gula di Jawa Timur. Tidak berselang lama, ia bekerja sebagai sekretaris asosiasi dagang di Semarang (Semarang Handelsvereniging). Kepindahan Sneevliet ke Semarang menjadi titik balik perjuangan Sneevliet dalam memperjuangkan keyakinan politiknya karena pada saat itu Semarang telah memiliki organisasi buruh kereta api,Vereniging van Spoor en Tramsweg Personeel (VSTP).
            Sneevliet menanamkan pengaruhnya dalam VSTP, dan menjadi editor koran VSTP, de Volhading (Keyakinan). Di tengah kesibukannya, Sneevliet juga mempelajari Bahasa Indonesia dan Jawa dalam rangka menyebarkan pengaruhnya, yaitu sosialisme. Selanjutnya, Sneevliet mengadakan kontak dengan orang-orang Belanda yang berhaluan sosialis di Hindia Belanda (Indonesia), dan pada tahun 1914 bersama J.A. Brandstender, H.W. Dekker, dan P. Bergsma mendirikan Indische Sociaal Democratische Vereniging(ISDV) dengan total anggota 60 orang. Partai ini pada perkembangan selanjutnya akan menjadi Partai Komunis Indonesia.
            Gerak ISDV diperluas melalui media dengan menerbitkan koran Het Vrije Woord (Suara Kebebasan) yang edisi pertama muncul pada Oktober 1915.  Koran ini memberikan peluang bagi publik untuk menyatakan pandangannya dan menuai tanggapan yang positif.  Selanjutnya, ISDV juga menerbitkanSoeara Merdika (1917) dan Soeara Ra’jat (1918) dalam bahasa Indonesia.
            Gerak ISDV juga berkembang dengan cara melakukan aliansi dengan partai-partai politik Indonesia. Aliansi pertama dilakukan dengan Insulinde, akan tetapi aliansi ini tidak membuahkan hasil karena perbedaan tujuan yang tidak menguntungkan bagi ISDV. Akhirnya, pada konggres 1916, ISDV memutuskan secara resmi kerjasama politiknya dengan Insulinde.Aliansi kedua adalah dengan memanfaatkan Sarekat Islam (SI). Caranya adalah dengan sistem keanggotaan rangkap. Sistem ini menuai kesuksesan besar saat kelompok radikal berbakat SI masuk ISDV. Mereka dididik dalam semangat sosialis revolusioner.
            Pada tahun 1917 Sneevliet dan kawan-kawannya telah mempunyai pengaruh yang kuat di kalangan anggota SI. Figur pertama yang paling menonjol adalah Semaoen yang menjadi juru bicara ISDV pada konggres SI tahun 1916. Figur kedua adalah Darsono, seorang wartawan yang menjadi anggota SI. Figur-figur ini dianggap memiliki dedikasi dan selanjutnya menjadi penyebar keyakinan di kalangan masyarakat Indonesia.
            Pada tahun 1917, golongan komunis berhasil melaksanakan revolusi di Rusia. Peristiwa ini dimanfaatkan Sneevliet  untuk menanamkan pengaruhnya secara lebih luas dengan cara menyusupi semua lapisan masyarakat Indonesia. Melalui surat kabarnya, Sneevliet secara terbuka juga melontarkan hasutannya untuk melancarkan pemberontakan. Keadaan inipun kemudian membuat pemerintah Hindia Belanda mengambil tindakan tegas dengan mengusir tokoh sentra ISDV yaitu Sneevliet (1918), Brandsteder (1919) dan Baars (1923).
B. Munculnya Partai Komunis Indonesia
            Saat Sneevliet dan Brandstender diusir dari Hindia Belanda, Semaoen dan Darsono telah menjadi kader komunis dan menjadi pimpinan ISDV. Pada tanggal 23 Mei 1920, dalam konggres ISDV VII di kantor SI Semarang nama ISDV diubah menjadi Perserikatan Komunis Hindia Belanda. Susunan pengurus perserikatan tersebut, Ketua Semaoen, Wakil Ketua Darsono, Sekretaris P. Bergsma, Bendahara, HW Dekker, dan urusan Keanggotaan Baars. Logo dari partai ini adalah palu dan clurit. Sedangkan ideologi dari partai ini adalah memperjuangkan kelas kaum buruh.
            Perubahan nama ISDV telah memberikan kesempatan partai ini bergabung dengan Komunis Internasional (Komintern). Syarat untuk menjadi anggota komintern pun diterima oleh Perserikatan Komunis Hindia Belanda. Perubahan nama dan keikutsertaan dalam Komintern telah memicu pertentangan dalam tubuh SI. Fraksi Komunis yang dipimpin oleh Semaoen dan Tan Malaka, seorang ahli agitasi propaganda komunis berusaha mengendalikan dan menguasai jalannya konggres, saat dibukanya konggres Nasional VI SI bulan Oktober 1921 di Surabaya.
            Puncak pertentangan antara SI dan Komunis pun menghasilkan keputusan untuk menghapuskan sistem keanggotaan rangkap yang dipelopori oleh H. Agus Salim. Sejak saat itu muncullah SI Merah dan SI Putih. Mereka menjadi lawan politik dan saling membayangi. SI merah mengubah namanya menjadi Sarekat Rakyat dan menyatakan dirinya sebagai organisasi radikal nasionalis baru yang juga mengembangkan aktivitasnya dengan membuka cabang di Padang dan Makasar.
            Pertumbuhan dan aktivitas Perserikatan Komunis Hindia Belanda pun menjadi lebih radikal, terutama kelompok pimpinan Alimin dan Muso. Massa yang masuk dalam perserikatan ini pun menjadi lebih banyak, sehingga menimbulkan kekhawatiran pemerintah Hindia Belanda yang kemudian mengambil tindakan untuk memisahkah pemimpinnya dengan massanya. Tindakan pertama dilakukan dengan mengusir Tan Malaka (1922), Semaoen dan Darsono bersama kaum radikal Belanda lainnya (1923).
            Sepeninggal tokoh-tokoh tersebut terjadi kemerosotan tenaga inti yang mampu menanamkan ideologi partai dan disiplin sehingga berakibat timbulnya tindakan sendiri-sendiri berupa aksi-aksi teror tanpa adanya intruksi dari pimpinan. Akhirnya setelah, pada tahun yang sama Semaoen dan Darsono kembali, mulai diadakan konsolidasi lagi. Pada bulan Juni 1924, Perserikatan Hindia Belanda mengadakan konggres di Jakarta dengan mempergunakan nama Partai Komunis Indonesia (PKI). Partai pertama yang menggunakan nama Indonesia.
            Sejak saat itu, PKI berhasil tumbuh menjadi partai politik yang memiliki massa pengikut yang semakin besar. Sayangnya, PKI belum mampu melakukan kontrol dan menanamkan disiplin pada massa pengikutnya. Pada bulan Desember 1924 di Kotagede, Yogyakarta, Sarekat Rakyat dilebur ke dalam PKI.
C. Pergolakan Rakyat Tahun 1925-1927
PKI yang menamai diri mereka sebagai gerakan revolusioner mulai mempersiapkan pemberontakan terhadap pemerintah. Gerakan ini bertujuan untuk merebut kekuasaan. Cara yang dilakukan dinamakan program proletarisme, yaitu dengan menggunakan buruh yang bekerja pada instansi-instansi masing-masing.
Pada Juni 1925, Alimin menyerukan agar dilancarkan pemogokan gelombang demi gelombang. Pusat-pusat pemogokan terletak di jalur kereta api serta pelabuhan. Namun demikian, seruan itu tidak sesuai dengan kenyataan di lapangan. Melihat kejadian tersebut pemerintah tidak serta merta membubarkan PKI meskipun tujuan PKI untuk merebut kekuasaan sudah bukan rahasia lagi.
Selama 1925-1926 gerakan rakyat yang mendukung PKI tersebar di seluruh nusantara, terutama Jawa dan Sumatera. Di Palembang, gerakan komunis berhasil mengajak para kepala adat berkat janji bahwa mereka akan dibebaskan dari rodi dan pajak jika gerakan menang. Di Tapanuli, gerakan komunis terselubung dalam tuntutan agar didirikan suatu negara Islam di daerah itu. Di Pulau Nias sudah berdiri cabang partai komunis yang gerakannya demikian rusuh sehingga serdadu harus didatangkan untuk memadamkannya. Hal yang sama juga terjadi di Sulawesi Selatan, Maluku, Timor, dan Bali.[
Gerakan komunis yang paling menonjol terjadi di Banten. Sejak awal 1925 buruh kereta api (VSTP) sudah memulai rapat-rapat umum di Serang dengan tema-tema yang berbau religius, kendati para penggerak langsung kebanyakan adalah para jawara.
Tanggal 5-6 Agustus 1925, terjadi pemogokan buruh di Semarang.Keesokan harinya pemerintah langsung bertindak keras. Hak berserikat dicabut untuk seluruh Semarang sehingga pemogokan berhenti.
Akhirnya, pada tanggal 28 November 1925 dan 15 Desember 1925 pemerintah mencabut hak berserikat bagi PKI, SR dan berbagai serikat buruh pendukungnya. Pencabutan hak berserikat itu tidak menghalangi para pemimpin PKI untuk melanjutkan perjuangan. Keputusan Prambanan yang menghasilkan rencana perlawanan bersenjata kemudian mulai ditanggapi oleh pendukung-pendukung PKI. Anggota inti persiapan pemberontakan dibagi tiga yaitu prajurit, mata-mata dan propagandis. Gerakan ini dilakukan dengan rahasia, bahkan Mei 1926 yang biasanya diramaikan oleh PKI sebagai bulan buruh tidak ada kegiatan apa pun. Pemerintah pun mengira bahwa PKI sedang sekarat.
Pada rapat persiapan pemberontakan oleh pimpinan PKI, muncul saran Tan Malaka agar partai meninjau keputusan Prambanan. Hal tersebut akhirnya membuat perbedaan pendapat internal PKI antara daerah satu dengan daerah yang lain.Walaupun akhirnya, pada rapat selanjutnya yaitu akhir Oktober 1926 komite menetapkan bahwa revolusi akan mulai pada 12 November 1926 malam hari.
Pemberontakan itu berlangsung sangat kacau karena sulitnya menyampaikan keputusan terakhir tersebut. Ternyata setiap kelompok perlawanan mempunyai jadwal sendiri-sendiri untuk bergerak. Faktor lain, ternyata dinas intelijen pemerintah sudah mengetahui rencana pemberontakan tersebut. Pada 12 Januari  1927 pemberontakan telah berakhir sama sekali. Rakyat bumiputra yang terlibat ditangkap, diadili dan beberapa ditembak mati, sedangkan para pemimpinnya dibuang/diasingkan ke daerah terpencil.









Pengertian Liberalisme


Liberalisme adalah sebuah ideologi, pandangan filsafat, dan tradisi politik yang didasarkan pada pemahaman bahwa kebebasan adalah nilai politik yang utama. Liberalisme tumbuh dari konteks masyarakat Eropa pada abad pertengahan. Ketika itu masyarakat ditandai dengan dua karakteristik berikut. Anggota masyarakat terikat satu sama lain dalam suatu sistem dominasi kompleks dan kukuh, dan pola hubungan dalam system ini bersifat statis dan sukar berubah.

Pemikiran liberal (liberalisme) berkembang sejak masa Reformasi Gereja dan Renaissans yang menandai berakhirnya Abad Pertengahan (abad V-XV). Disebut liberal, yang secara harfiah berarti bebas dari batasan (free from restraint), karena liberalisme menawarkan konsep kehidupan yang bebas dari pengawasan gereja dan raja. Ini berkebalikan total dengan kehidupan Barat Abad Pertengahan ketika gereja dan raja mendominasi seluruh segi kehidupan manusia.

Secara umum, liberalisme mencita-citakan suatu masyarakat yang bebas, dicirikan oleh kebebasan berpikir bagi para individu. Paham liberalisme menolak adanya pembatasan, khususnya dari pemerintah dan agama. Liberalisme menghendaki adanya, pertukaran gagasan yang bebas, ekonomi pasar yang mendukung usaha pribadi (private enterprise) yang relatif bebas, dan suatu sistem pemerintahan yang transparan, dan menolak adanya pembatasan terhadap pemilikan individu. Oleh karena itu paham liberalisme lebih lanjut menjadi dasar bagi tumbuhnya kapitalisme.

Dalam masyarakat modern, liberalisme akan dapat tumbuh dalam sistem demokrasi, hal ini dikarenakan keduanya sama-sama mendasarkan kebebasan mayoritas. Bandingkan Oxford Manifesto dari Liberal International: "Hak-hak dan kondisi ini hanya dapat diperoleh melalui demokrasi yang sejati. Demokrasi sejati tidak terpisahkan dari kebebasan politik dan didasarkan pada persetujuan yang dilakukan dengan sadar, bebas, dan yang diketahui benar (enlightened) dari kelompok mayoritas, yang diungkapkan melalui surat suara yang bebas dan rahasia, dengan menghargai kebebasan dan pandangan-pandangan kaum minoritas.

Masyarakat yang terbaik (rezim terbaik), menurut paham liberalisme adalah yang memungkinkan individu mengembangkan kemampuan-kemampuan individu sepenuhnya. Dalam masyarakat yang baik semua individu harus dapat mengembangkan pikiran dan bakat-bakatnya. Hal ini mengharuskan para individu untuk bertanggung jawab atas tindakannya, dan tidak menyuruh seseorang melakukan sesuatu untuknya atau seseorang untuk mengatakan apa yang harus dilakukan.



Ciri-ciri ideologi liberalisme

1. Demokrasi merupakan bentuk pemerintahan yang lebih baik
2. Anggota masyarakat memiliki kebebasan intelektual penuh, termasuk kebebasan
berbicara, kebebasan beragama dan kebebasan pers.
3. Pemerintah hanya mengatur kehidupan masyarakat secara terbatas. Keputusan
yang dibuat hanya sedikit untuk rakyat sehingga rakyat dapat belajar membuat
keputusan diri sendiri.
4. Kekuasaan dari seseorang terhadap orang lain merupakan hal yang buruk.
5. Semua masyarakat dikatakan berbahagia apabila setiap individu atau sebagian terbesar individu berbahagia.
6. Hak-hak tertantu yang tidak dapat dipindahkan dan tidak dapat dilanggar oleh kekuasaan manapun..

Ideologi Liberalisme Terbentuk

Ajaran liberalisme ortodoks sangat mewarnai pemikiran para The Founding
Father Amerika seperti George Wythe, Patrick Henry, Benjamin Franklin, ataupun
Thomas Jefferson

Negara yang menganut Ideologi Liberalisme

Beberapa Negara di Benua Amerika yang menganut ideology liberalisme Amerika Serikat, Argentina, Bolivia, Brazil, Cili, Cuba, Kolombia, Ekuador, Honduras, Kanada, Meksiko, Nikaragua, Panama, Paraguay, Peru, Uruguay dan Venezuela. Sekarang ini, kurang lebih liberalisme juga danut oleh negara Aruba, Bahamas, Republik Dominika, Greenland, Grenada, Kosta Rika, Puerto Rico dan Suriname.
Masih banyak lagi negara-negara yang menganut Ideologi Liberalisme di benua lainnya.




IDEOLOGI SOSIALISME

Sosialisme merupakan merupakan reaksi terhadap revolusi industri dan akibat-akibatnya. Awal sosialisme yang muncul pada bagian pertama abad ke-19 dikenal sebagai sosialis utopia. Sosialisme ini lebih didasarkan pada pandangan kemanusiaan (humanitarian). Paham sosialis berkeyakinan perubahan dapat dan seyogyanya dilakukan dengan cara-cara damai dan demokratis. Paham sosialis juga lebih luwes dalam hal perjuangan perbaikan nasib buruh secara bertahap.

Istilah sosialisme atau sosialis dapat mengacu ke beberapa hal yang berhubungan dengan ideologi atau kelompok ideologi, sistem ekonomi, dan negara. Istilah ini mulai digunakan sejak awal abad ke-19. Dalam bahasa Inggris, istilah ini digunakan pertama kali untuk menyebut pengikut Robert Owen pada tahun 1827. Di Perancis, istilah ini mengacu pada para pengikut doktrin Saint-Simon pada tahun 1832 yang dipopulerkan oleh Pierre Leroux dan J. Regnaud dalam l'Encyclopédie Nouvelle.

Penggunaan istilah sosialisme sering digunakan dalam berbagai konteks yang berbeda-beda oleh berbagai kelompok, tetapi hampir semua sepakat bahwa istilah ini berawal dari pergolakan kaum buruh industri dan buruh tani pada abad ke-19 hingga awal abad ke-20 berdasarkan prinsip solidaritas dan memperjuangkan masyarakat egalitarian yang dengan sistem ekonomi menurut mereka dapat melayani masyarakat banyak daripada hanya segelintir elite.

Ajaran tentang Ideologi Sosialisme

1. Menciptakan masyarakat sosialis yang dicita-citakan dengan kejernihan dan kejelasan argument, bukan dengan cara-cara kekerasan dan revolusi.
2. Permasalahan seyogyanya di selesaikan dengan cara demokratis.

Nama-nama penting dalam Ideologi Sosialisme
Nama-nama penting dalam Ideologi Sosialisme C.H. Saint Simon (1760-1825), F.M Charles Fourier (1772-1837), EtinneCabet (1788-1856), Wilhelm Weiling (1808-1871), dan Louis Bland (1811-1882).

Negara yang menganut Ideologi Sosialisme

Negraa yang menganut Ideologi Sosialisme adalah Negara-negara di Eropa Barat.


Negara-negara yang menganut paham liberal :

Di Benua Amerika adalah Amerika Serikat, Argentina, Bolivia, Brazil, Cili, Cuba, Kolombia, Ekuador, Honduras, Kanada, Meksiko, Nikaragua, Panama, Paraguay, Peru, Uruguay dan Venezuela. Sekarang ini, kurang lebih liberalisme juga danut oleh negara Aruba, Bahamas, Republik Dominika, Greenland, Grenada, Kosta Rika, Puerto Rico dan Suriname.

Di Eropa diantaranya adalah Albania, Armenia, Austria, Belgia, Bulgaria, Kroasia, Cyprus, Republik Cekoslovakia, Denmark, Estonia, Finlandia, Perancis, Jerman, Yunani, Hungaria, Islandia, Italia, Latvia, Lithuania, Luxembourg, Macedonia, Moldova, Netherlands, Norwegia, Polandia, Portugal, Romania, Rusia, Serbia Montenegro, Slovakia, Slovenia, Spanyol, Swedia, Switzerland, Ukraina dan United Kingdom. Negara penganut paham liberal lainnya adalah Andorra, Belarusia, Bosnia-Herzegovina, Kepulauan Faroe, Georgia, Irlandia dan San Marino.

Di Asia antara lain adalah India, Iran, Israel, Jepang, Korea Selatan, Filipina, Taiwan, Thailand dan Turki. Saat ini banyak negara-negara di Asia yang mulai berpaham liberal, antara lain adalah Myanmar, Kamboja, Hong Kong, Malaysia dan Singapura.

Di kepulauan Oceania adalah Australia dan Selandia Baru.

Di Afrika. Pada dasarnya, liberalisme hanya dianut oleh mereka yang tinggal di Mesir, Senegal dan Afrika Selatan. Sekarang ini, kurang lebih liberalisme sudah dipahami oleh negara Aljazair, Angola, Benin, Burkina Faso, Mantol Verde, Côte D'Ivoire, Equatorial Guinea, Gambia, Ghana, Kenya, Malawi, Maroko, Mozambik, Seychelles, Tanzania, Tunisia, Zambia dan Zimbabwe.

1 komentar: