Kamis, 25 Oktober 2012

Obat


PEMBAHASAN

1.    Pengertian Obat

Obat adalah panduan bahan-bahan dalam dosis atau takaran yang layak digunakan untuk menentukan diagnosanya, pencegah, mengurangi, menghilangkan, dan mengobati penyakit.

2.     Manfaat Obat
Manfaat obat antara lain adalah :
·         Menyembuhkan penyakit
·         Menjaga badan agare tidak terkena penularan penyakit
·         Menjaga badan agar tidak sehat
·         Menjaga badan agar tetap sehat
3.     Sejarah Perkembangan Obat
Pada jaman dahulu orang banyak menggunakan obat tradisional terutama dari tumbuh – tumbuhan untuk mengobati berbagai penyakit. Seperti diIndonesia orang menyebutnya dengan jamu. Pada masa Galenus tokoh yunani muncul ilmu yang disebut Galenica yang berasal dari namaya sendiri yaitu ilmu yang mempelajari cara pengambian sari pati tumbuhan obat dikenal dengan sediaan infus,tingtur dan ekstrak.Pada tahun 1240 Kaisar Federick II memisahkan antara kedokteran dan Farmasi Karena sebelum tahun 1240 ilmu kedokteran digabungkan dengan Ilmu farmasi. Obat nabati merupakan obat yang berasal dari tanaman yang aktivitas dan efeknya berbeda – beda contoh obat yang diisolasi dari obat nabati,seperti :
  1. Efedrin : Ephedra vulgaris
  2. Atropin : Atropa belladona
  3. Morfin : Papaver somnifera
  4. Digoksin : Digitalis lanata



1)               Efedrin sympathomimetic amine yang umumnya dipakai sebagai stimulan, penekan nafsu makan, obat pembantu berkonsentrasi, pereda hidung tersumbat dan untuk merawat hypotensi yang berhubungan dengan anaesthesia. Efedrina mempunyai struktur yang sama dengan turunan sintetis Amphetamine dan Methamphetamine. Secara kimia, senyawa ini adalah alkaloid yang diturunkan dari berbagai tumbuhan bergenus Ephedra (keluarga Ephedraceae). Bahan ini secara umum dipasarkan dalam bentuk hidroclorida dan sulfat.
   

Berkas:Ephedrine-3d-CPK.png

2)             Atropin adalah Sebuah alkaloid yang berasal dari Belladonna dan tanaman terkait (Atropa belladonna) yang memblok beberapa fungsi kolinergik atau simpatik. Ini telah digunakan untuk menghentikan diare dan kram masih ditemukan dalam beberapa obat OTC dingin, karena itu mengeringkan sekresi. Penggunaan medis utama saat ini di tetes mata digunakan untuk melebarkan pupil.

http://www.thepoisongarden.co.uk/images/atropa_belladonna_170906_1.jpg




3)             Morfina adalah alkaloid analgesik yang sangat kuat dan merupakan agen aktif utama yang ditemukan pada opium. Morfina bekerja langsung pada sistem saraf pusat untuk menghilangkan rasa sakit. Efek samping morfina antara lain adalah penurunan kesadaran, euforia, rasa kantuk, lesu, dan penglihatan kabur. Morfina juga mengurangi rasa lapar, merangsang batuk, dan meyebabkan konstipasi. Morfina menimbulkan ketergantungan tinggi dibandingkan zat-zat lainnya. Pasien ketergantungan morfina juga dilaporkan menderita insomnia dan mimpi buruk.

                 https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjSDFltunPGCMFjiN-6a3K2gOxW8OYIjI9Im_EmvlLHsvLoLFWKaTd75vkdMIzL84AXs8KKiPymBY_IWxfy-D7g0DIDcO31ewaHmVZf3G7cs4fG7FVoCpTfFowwK8Jfi0qtR3tvu8FMeeXW/s1600/opium.jpg

4)            Glkosida jantung adalah alkaloid yang berasal dari tanaman Digitalis purpurea yang kemudian diketahui berisi digoksin dan digitoksin. Keduanya bekerja sebagai inotropik positif pada gagal jantung.

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg6B04t6u3b5hXeckyX_KuqTZQnKZDwbNTmtYZJ7gMEO8ek2B8OlSk6l_M_4PkLN_iajRcsOwjHUlL4U3JwUbO716_oD3x1SgL5BcXG33Ym8GqYr2b0uDg532hgIMTZv_hYm0eKYKjxuODv/s320/DEGOXIN-GENERIK-200.jpg  
 Efek Samping :
Dapat terjadi anoreksia, mual, muntah dan sakitkepala.
Gejala toksik pada jantung : kontraksi ventrikel  prematur multiform atau unifocal,takikardia ventrikular, desosiasi AV, aritmia sinus, takikardia atrium dengan berbagai derajat blokAV.
Gejala neurologik :   depresi, ngantuk, rasa lemah, letargi, gelisah, vertigo, bingung
dan halusinasi visual. Gangguan pada mata: midriasis, fotofobia, dan berbagai gangguan visus.
Ginekomastia, ruam kulit makulopopularatau reaksikulit yang lain
Pada permulaan abad XX mulailah dibuat obat-obat sintetis, misalnya asetosal, disusul kemudian dengan sejumlah zat-zat lainnya. Pendobrakan sejati baru tercapai dengan penemuan dan penggunaan obat-obat kemoterapeutik sulfanilamid (1935) dan penisillin (1940). Sejak tahun 1945 ilmu kimia, fisika dan kedokteran berkembang dengan pesat dan hal ini menguntungkan sekali bagi penyelidikan yang sistematis dari obat-obat baru.
            Penemuan-penemuan baru menghasilkan lebih dari 500 macam obat setiap tahunnya, sehingga obat-obat kuno semakin terdesak oleh obat-obat baru. Kebanyakan obat-obat yang kini digunakan ditemukan sekitar 20 tahun yang lalu, sedangkan obat-obat kuno ditinggalkan dan diganti dengan obat modern tersebut. 

4.      MACAM-MACAM OBAT DAN TUJUANNYA

a.      Pulvis (Serbuk)
Merupakan campuran kering bahan obat atau zat kimia yang dihaluskan, ditujukan untuk pemakaian oral atau untuk pemakaian luar.

b.      Pulveres
Merupakan serbuk yang dibagi dalam bobot yang lebih kurang sama, dibungkus menggunakan bahan pengemas yang cocok untuk sekali minum.

c.       Tablet (Compressi)
Merupakan sediaan padat kompak dibuat secara kempa cetak dalam bentuk tabung pipih atau sirkuler kedua permukaan rata atau cembung mengandung satu jenis obat atau lebih dengan atau tanpa bahan tambahan.
·          Tablet Kempa : paling banyak digunakan, ukuran dapat bervariasi, bentuk serta penandaannya        tergantung design cetakan.
·         Tablet Cetak : dibuat dengan memberikan tekanan rendah pada massa lembab dalam lubang cetakan.
·         Tablet Trikurat : tablet kempa atau cetak bentuk kecil umumnya silindris. Sudah jarang ditemukan
·         Tablet Hipodermik : dibuat dari bahan yang mudah larut atau melarut sempurna dalam air. Dulu untuk membuat sediaan injeksi hipodermik, sekarang diberikan secara oral.
·         Tablet Sublingual : dikehendaki efek cepat (tidak lewat hati). Digunakan dengan meletakkan tablet di bawah lidah.
·         Tablet Bukal : digunakan dengan meletakkan di antara pipi dan gusi.
·         Tablet Efervescen : tablet larut dalam air. Harus dikemas dalam wadah tertutup rapat atau kemasan tahan lembab. Pada etiket tertulis “tidak untuk langsung ditelan”.
·         Tablet Kunyah : cara penggunaannya dikunyah. Meninggalkan sisa rasa enak di rongga mulut, mudah ditelan, tidak meninggalkan rasa pahit, atau tidak enak.
d.    Pilulae (PIL)
Merupakan bentuk sediaan padat bundar dan kecil mengandung bahan obat dan dimaksudkan untuk pemakaian oral. Saat ini sudah jarang ditemukan karena tergusur tablet dan kapsul. Masih banyak ditemukan pada seduhan jamu.




e.       Kapsulae (Kapsul)
Merupakan sediaan padat yang terdiri dari obat dalam cangkang keras atau lunak yang dapat larut. Keuntungan/tujuan sediaan kapsul yaitu:
·         Menutupi bau dan rasa yang tidak enak
·         Menghindari kontak langsung dengan udara dan sinar matahari
·         Lebih enak dipandang
·         Dapat untuk 2 sediaan yang tidak tercampur secara fisis (income fisis), dengan pemisahan antara lain menggunakan kapsul lain yang lebih kecil kemudian dimasukkan bersama serbuk lain ke dalam kapsul yang lebih besar.
·         Mudah ditelan.
f.       Solutiones (Larutan)
Merupakan sediaan cair yang mengandung satu atau lebih zat kimia yang dapat larut, biasanya dilarutkan dalam air, yang karena bahan-bahannya, cara peracikan atau penggunaannya, tidak dimasukkan dalam golongan produk lainnya (Ansel). Dapat juga dikatakan sediaan cair yang mengandung satu atau lebih zat kimia yang larut, misalnya terdispersi secara molekuler dalam pelarut yang sesuai atau campuran pelarut yang saling bercampur. Cara penggunaannya yaitu larutan oral (diminum) dan larutan topikal (kulit).
g.      Suspensi
Merupakan sediaan cair yang mengandung partikel padat tidak larut terdispersi dalam fase cair. Macam suspensi antara lain: suspensi oral (juga termasuk susu/magma), suspensi topikal (penggunaan pada kulit), suspensi tetes telinga (telinga bagian luar), suspensi optalmik, suspensi sirup kering.

h.      Emulsi
Merupakan sediaan berupa campuran dari dua fase cairan dalam sistem dispersi, fase cairan yang satu terdispersi sangat halus dan merata dalam fase cairan lainnya, umumnya distabilkan oleh zat pengemulsi.


i.        Galenik
Merupakan sediaan yang dibuat dari bahan baku yang berasal dari hewan atau tumbuhan yang disari.

j.        Extractum
Merupakan sediaan pekat yang diperoleh dengan mengekstraksi zat dari simplisia nabati atau simplisia hewani menggunakan pelarut yang sesuai, kemudian semua atau hampir semua pelarut diuapkan dan massa atau serbuk yang tersisa diperlakukan sedemikian sehingga memenuhi baku yang ditetapkan.

k.      Infusa
Merupakan sediaan cair yang dibuat dengan mengekstraksi simplisia nabati dengan air pada suhu 900 C selama 15 menit.

l.        Immunosera (Imunoserum)
Merupakan sediaan yang mengandung Imunoglobin khas yang diperoleh dari serum hewan dengan pemurnian. Berkhasiat menetralkan toksin kuman (bisa ular) dan mengikat kuman/virus/antigen.

m.    Unguenta (Salep)
Merupakan sediaan setengah padat ditujukan untuk pemakaian topikal pada kulit atau selaput lendir. Dapat juga dikatakan sediaan setengah padat yang mudah dioleskan dan digunakan sebagai obat luar. Bahan obat harus larut atau terdispersi homogen dalam dasar salep yang cocok.

n.      Suppositoria
-Merupakan sediaan padat dalam berbagai bobot dan bentuk, yang diberikan melalui rektal, vagina -atau uretra, umumnya meleleh, melunak atau melarut pada suhu tubuh. Tujuan pengobatan yaitu:
-Penggunaan lokal >> memudahkan defekasi serta mengobati gatal, iritasi, dan inflamasi karena hemoroid.
-Penggunaan sistemik >> aminofilin dan teofilin untuk asma, chlorprozamin untuk anti muntah, chloral hydrat untuk sedatif dan hipnotif, aspirin untuk analgenik antipiretik.
o.  Suppositoria
Merupakan sediaan padat dalam berbagai bobot dan bentuk, yang diberikan melalui rektal, vagina atau uretra, umumnya meleleh, melunak atau melarut pada suhu tubuh. Tujuan pengobatan yaitu:
·         Penggunaan lokal >> memudahkan defekasi serta mengobati gatal, iritasi, dan inflamasi karena hemoroid.
·         Penggunaan sistemik >> aminofilin dan teofilin untuk asma, chlorprozamin untuk anti muntah, chloral hydrat untuk sedatif dan hipnotif, aspirin untuk analgenik antipiretik.
p. Injectiones (Injeksi)
Merupakan sediaan steril berupa larutan, emulsi atau suspensi atau serbuk yang harus dilarutkan atau disuspensikan lebih dahulu sebelum digunakan, yang disuntikkan dengan cara merobek jaringan ke dalam kulit atau melalui kulit atau selaput lendir. Tujuannya yaitu kerja obat cepat serta dapat diberikan pada pasien yang tidak dapat menerima pengobatan melalui mulut.

5.Cara bekerja obat
·         Sebagai pengganti piryka (penurun panas), contoh obatnya adalah Parasetamol, Aspirin.
·         Sebagai anti analgetika (membunuh penyakit), contoh obatnya adalah kalpanak obat mengilangkan panu, dll.
·         Sebagai bakteri cida ( mengurangi rasa sakit ), contoh obatnya adalah mensana.
·         Sebagai ostatich (menekan pertumbuhan bakteri)
·         Mengendorkan otot-otot
·         Sebagai penenang


6. Bahaya Obat

o   Tejadi komulasi ( timbunan R) didalam tubuh yang tidak digunakan, sehingga menggangu dan merusak alat-alat tubuh
o   Resisten basil menjadi kebal terhadap obat, sehingga penyakit menjadi kronis dan sukar di sembuhkan, kemungkinan ini terjadi apabila obat di gunakan / di minum dengan aturan tidak tetap.
o   Adikasi orang terhadap biasa, sehingga terjadi gangguan mental jiwa.
o   Timbul penyakit baru karena side effect dari obat yang di minum, obat sampingan memberi/mengakibatkan pengaruh buruk atau merugikan.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar